2014 menjadi tahun
kelam bagi sejarah keamanan internet. Berbagai jenis kasus serangan cyber muncul
dan mengancam keamanan data privasi pengguna internet.
Sebut saja kasus bocornya ribuan foto bugil pribadi milik para selebritis
Hollywood yang menggunakan layanan penyimpanan berbasis awan, iCloud milik
Apple. Dan yang terbaru adalah kasus peretasan Sony Pictures yang menyebabkan
kerugian finansial mencapai US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun.
Menurut hasil survei Microsoft bertajuk 'View From Around The Globe', terbukti
bahwa kini kebanyakan orang meragukan kemanan data privasi mereka di internet.
Bahkan kini orang-orang juga terlihat mulai memandang teknologi secara negatif.
Secara global, 64% peserta survei di negara maju menganggap teknologi dan
internet memiliki dampak negatif. Sementara untuk negara berkembang, termasuk
Indonesia, 45% peserta survei berpendapat sama.
"Masalah keamanan
privasi telah menjadi kekhawatiran banyak pihak sejak dua tahun terakhir. Namun
tahun ini, setelah apa yang terjadi di tahun 2014 kemarin, tingkat kekhawatiran
mencapai level tertinggi," ungkap Chief Strategy Officer Microsoft, Mark
Penn, seperti yang dikutip dari laman Business Insider, Selasa (20/1/2014).
Fakta lain yang cukup mengkhawatirkan adalah, mayoritas peserta survei mengaku
tidak mengetahui secara rinci apa saja data-data privasi milik mereka yang ada
di internet. Umumnya para pengguna internet tak sadar bahwa berbagai layanan
berbasis internet yang mereka gunakan mengkoleksi data-data privasi.
0 komentar:
Posting Komentar